Cara Membuat Dinding Plesteran
dan Acian Kuat dan Tanpa Retak
Hal pembuatan dinding bangunan tidak bisa dianggap sepele, baik itu untuk rumah sendiri ataupun bangunan gedung atau perkantoran. Bukti retaknya dinding tanpa dilakukan seperti aturan dibawah ini pada rumah saya sendiri, dimana ada beberapa yang tidak saya lakukan cara-cara ini membuat beberapa bagian dinding rumah retak semut hingga terlihat besar.
Hal yang penting untuk acian dan plasteran yang semua
orang inginkan adalah yang awet dan tahan lama. Jadi, dengan ini akan
memberikan beberapa teknik yang hebat dari insinyur-insinyur dan ahli
konstruksi kepada Anda dengan menghadirkan “10 Hal Yang Harus Dilakukan & 6
Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan”. Berikut ada cara untuk membuat dinding tidak retak yang dibuat oleh SCG (https://id.scgbuildingmaterials.com):
1. Merendam Batu Bata Di Dalam Air, 1
Jam Sebelum Penggunaan
Sering kita lihat bahwa pekerja konstruksi biasanya merendam batu bata di dalam
tangki air, atau menggunakan selang air untuk membasahi batu bata.
Ngomong-ngomong, sebelum memulai pekerjaan, diharuskan untuk membasahi
permukaan hingga menjadi lembab terlebih dahulu.
2. Perlu Membuat Garis Pedoman Pemasangan
Garis pedoman dalam pemasangan adalah untuk membuat pengikat diantara lapisan
batu bata, dengan tujuan untuk menguatkan tembok. Ada banyak cara untuk membuat
pedoman pemasangannya, tapi pada umumnya yang digunakan adalah bentuk “setengah
batu bata”. Apapun bentuk pemasangannya, biasanya alasan utamanya tetap sama,
yaitu untuk membuat tembok menjadi kuat.
3. Buatlah Ketebalan Pemasangan Kurang Dari 1.5 cm
Dalam penggunaan batu bata atau bata blok, ketebalan lapisan pemasangan semen
tidak boleh melebihi 1.5 cm dikarenakan akan menggunakan terlalu banyak semen,
bahkan semen akan jatuh lebih banyak daripada yang dibutuhkan saat mengering
(proses jatuh yang normal dan tidak berbahaya), dan juga cenderung membuat
dinding menjadi tidak lurus. Terkecuali pada saat kita menggunakan mortar
tertentu untuk beton ringan yang memiliki penguat daya rekat, formasinya
biasanya mencapai 2-3 mm.
4. Membuat Kolom Dan Palang Balok
Setiap kolom dan palang balok harus memiliki lebar 2.5 meter dan tinggi 1.5
meter karena ini berfungsi untuk meratakan berat dinding bata dan membantu
menghindari dindingnya untuk terjatuh. Lebar kolom dan lebar palang balok tidak
boleh kurang dari 15 cm dan ketebalannya harus sama dengan ketebalan batu bata.
Strukturnya harus diperkuat sebelum mengecor untuk memperkuat dinding juga.
5. Membuat Kolom Di Pintu Dan Jendela
Semua lubang bor harus memiliki kolom dan palang balok yang dikelilingi oleh
bingkai, untuk membantu membingkai pintu atau jendela, yang akan selalu
bergerak masuk dan keluar. Hal ini juga akan membantu untuk meratakan kekuatan
yang dibebankan ke dinding bata. Jangan lupa untuk menempelkan kawat baja pada
kusen untuk membantu penyebaran beban ke lantai dengan plesteran.
6. Membuat Kolom Di Sudut Dinding
Seperti tiang yang disisipkan di antara dinding, kolom akan berfungsi sebagai
bingkai untuk pemasangan dinding. Kita tidak boleh memiliki sudut dinding tanpa
pilar bata, jika tidak batu bata akan berbaris tidak teratur dan tidak bisa
untuk menahan beban. Hal ini akan berpengaruh terhadap kekuatan dinding dalam
jangka panjang.
7. Memasang Rangka Baja
Dinding bata yang kuat harus memiliki sesuatu untuk menahan lantai dengan pilar
batu bata, itulah alasan mengapa kita harus menyambungkan kawat berdiameter 6mm
ke dalam pilar beton. Buatlah panjang minimal 40 cm untuk menjaga dinding bata
kuat agar tidak jatuh ke bawah.
8. Basahi Batu Bata Sebelum Memulai Plesteran
Setelah pembentukan selesai, diamkan beberapa saat sebelum memulai plesteran.
Kemudian, satu hari sebelum plesteran, kita harus mebasahi dinding, kemudian
sekali lagi di pagi hari pada tanggal plesteran. Hal ini untuk mencegah air
menyerap yang dapat menyebabkan dinding retak nantinya.
9. Gunakan Mixer Untuk Mencampur Mortar Untuk Plesteran
Walaupun cara tradisional juga bisa digunakan untuk mencampur mortar, namun
kita bisa mendapatkan hasil mortar yang lebih baik saat menggunakan mixer
dimana hal ini lebih efisien untuk dilakukan daripada menggunakan cara
tradisional.
10. Tetap Basahi Dinding Untuk Menjaga
Plesteran Tetap Baik
Karena air adalah kunci untuk mengembangkan kekuatan semen, maka, untuk memberi
air yang cukup pada semen, pengairan harus dilakukan setelah melakukan
plesteran, setidaknya satu hari sekali hingga 3-7 hari. Airnya bisa saja
mengotori area lainnya, tapi proses ini tidak boleh tidak dilakukan. Langkah
pengairan ini akan membantu menghindari retak yang berpengaruh pada kekuatan dinding.
Ada 6 Hal
yang Tidak Boleh Dilakukan:
1. Jangan Memaksa Proses Pemasangan
Untuk Selesai Dalam Satu Hari
Pemasangan batu bata adalah pekerjaan yang mempengaruhi kekuatan dinding.
Meskipun hal itu bisa dilakukan dalam satu hari, tapi mortar yang kita gunakan
untuk pemasangan butuh waktu untuk mengatur dan mengembangkan kekuatan. Bahkan
air dari mortar akan menguap, meskipun hanya beberapa milimeter, tetapi dapat
mengakibatkan retak juga. Jadi, kita harus merencanakan untuk membangun dinding
dan memberikan waktu untuk kolom cor dan palang balok pada ketinggian tertentu.
Bisa juga diberi jarak menyentuh balok, agar semen dapat mengisi ruang sebelum
lapisan terakhir pada proses pemasangan bata.
Ketika kita lanjutkan pemasangan ke beberapa titik, diharuskan untuk
menempatkan balok dan tiang untuk membantu menopang berat batu bata. Sebelum
melanjutkan ke atas, kita harus membuat beberapa ruang untuk semen mengisi
dalam 3-4 hari.
2.Jangan Melakukan Pemasangan Batu Bata Terlalu Dekat Dengan Beton Dilapisan
Berikutnya
Pemasangan batu bata yang menyentuh beton. Tekanan di atas dinding dapat
menyebabkan retakan di dinding.
3.Jangan Memasang Batu Bata Di Atas Lantai Beton Atau Lantai Tanpa Adanya
Palang Balok
Alasannya adalah lantai beton bisa saja tidak cukup kuat untuk menopang berat
dinding yang dapat menyebabkan lekukan pada lantai.
Terlebih lagi, masalah serius yang disebabkan yaitu dinding yang terlalu berat
bisa saja merusak lantai. Insinyur harus merancang dinding bata diatas struktur
palang dengan diperkuat baja dan campuran beton untuk menambah berat dengan
benar.
4.Jangan Melakukan Plesteran Terlalu Cepat
Plester merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi, sehingga hal
ini memerlukan konsentrasi yang tinggi dan tidak bisa dilakukan dengan buru
buru agar cepat selesai. Langkah ini seperti menyesuaikan tekstur dan
menyiapkan langkah berikutnya. Hal ini dikarenakan tidak ada seorang pun yang
menginginkan dindingnya kasar.
5.Jangan Memplester Terlalu Tebal
Meskipun lapisan plaster adalah lapisan yang melapisi dinding agar indah
dipandang, namun lapisan ini tidak boleh terlalu tebal. Hal ini akan
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kering, membuat pekerjaan tertunda dan
menimbulkan masalah berat.
Jika memang dibutuhkan, seperti menyesuaikan area yang tidak rata, akan lebih
baik mengisi semen hanya di area tersebut, dan biarkan semennya mengeras
sebelum melanjutkan memlester semua area.
6.Jangan Memilih Bahan Hanya Berdasarkan Harga
Gunakanlah bahan bangunan untuk bagian dari rumah atau bangunan yang
membutuhkan masa pakai yang tahan lama. Namun perihal harga dapat membuat orang
memilih bahan yang murah dan berfokus hanya pada dekorasi saja. Terkadang,
bahan yang murah memiliki kualitas yang jelek pula, dan hal ini tentu saja
berpotensi tinggi untuk menimbulkan masalah pada konstruksi bangunan dan
menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi di masa depan. Jadi, bahan bangunan
seperti semen sangatlah penting, kinerja yang handal dan standar kualitas
haruslah diperhatikan
No comments:
Post a Comment
Bila ada pesan dan tambahan atau kritikan bisa EMAIL ke hendra_kn@ymail.com