Translate

Percayakan Kepada Kami Pelaksanaan Rencana Bangunan Anda

Percayakan Kepada Kami Pelaksanaan Rencana Bangunan Anda

21 December 2017

CONTOH ANALISIS PELAT LANDASAN (BASE PLATE) KOLOM BAJA


Contoh 1


Diketahui data-data sebagai berikut :

P (↓) = 10147.74 kg

Q (→) = 6.88 kg

Mutu Beton : K-250

H1 = 35 cm (Panjang Base Plate)

H2 = 20 cm (Panjang Profil Baja)

Base Plate : 350 x 350 x 14 (t)

Pedestal : 400 x 400

Cek Base Plate

A1 = 35 x 35 = 1225 cm2

A2 = 40 x 40 = 1600 cm2

Mmax = 0.5 q n2 = 373.81 kg cm


Data penampang : WF 400x400x45x70

d = 498 mm ; tf = 70 mm ; tw = 45 mm ; bf = 432 mm ; r = 22 mm

Beban terpusat (atau reaksi) terfaktor, Ru = 1000 kN

Data material : fy = 360 MPa ; f’c = 30 MPa ; E = 2E5 MPa

Dimensi base plate (plat landasan)

  • Dalam arah memanjang balok N’ = 750 mm
  • Dalam arah melintang balok, B = 500 mm > bf
  • Tebal, t = 22 mm

Luas permukaan beton (pedestal) A2 = 5000 cm2 > A1 = B x N’ = 3750 cm2


Kuat Leleh Pelat Badan

Rn1 = (2.5 k + N’) fy tw

Cat : angka 2.5 harus diganti dengan 5.0 untuk beban terpusat yang bukan diujung

Perhitungan nilai k (tebal pelat sayap ditamabah jari-jari peralihan), sebagai berikut :

k = tf + r = 92 mm

maka :

Rn1 = 15876 kN

= 1.0 untuk leleh pelat badan

Maka : Rn1 = 15876 kN

 

Kuat Tekuk Dukung Pelat Badan (Lipat Badan)

Lipat badan adalah tekuk pada badan yang disebabkan oleh gaya tekan yang disalurkan melalui flens. Kuat nominal untuk lipat badan tergantung pada rasio N’/d, dimana :

N’/d = 1.506

Untuk beban terpusat di ujung (misalnya reaksi) atau sampai sejauh setengah dari tinggi balok dari ujung :


Cat : angka 0.39 harus diganti dengan 0.79 jika bebannya bukan di ujung dan rumus yang dipakai adalah rumus yang pertama saja, yang berlaku untuk N’/d berapapun.

Sehingga besarnya kuat tekuk dukung pelat badan terhadap tekuk di sekitar pelat sayap yang dibebani adalah :

Rn2 = 34305.46 kN

Faktor tahanan untuk lipat badan = 0.75, maka :

Rn2 = 25729.098 kN


Kuat Tumpu beton

Luas tumpu, A1 = 3750 cm2

Syarat :

c = 0.6

c Pp = 6625.0943 kN


Beban Rencana

Min ( Rn1 ; Rn2 ; c Pp) = 6625.0943 kN > Ru = 1000 kN ……… ok

Kuat lentur plat landasan

Panjang kantilever,

Maka tebal base plate yang diperlukan adalah :

Data penampang

Profil WF 400x400x45x70

d = 498 mm ; bf = 432 mm

Gaya normal kolom terfaktor, Pu (↓) = 106 N

Data material : fy = 360 MPa ; f’c = 30 MPa

Dimensi Base Plate :

Dimensi sejajar flens, B = 500 mm > bf = 432 mm (ok)

Dimensi sejajar badan, N’ = 500 mm > d = 498 mm (ok)

Tebal, t = 20 mm

Maka luas plat landasan, A1 = B x N’ = 250000 mm2

Luas permukaan beton (pedestal), A2 = 5 x 105 mm2 > A1 = 25 x 104 mm2


Kuat tumpu beton

Syarat :


c = 0.6, maka :

c Pp = 5.4094 x 106 N > Pu = 1x106 N


Cek tebal plat landasan :

l = max (m ; n ; n’) = 77.2 mm

25 October 2017

Hampir 40 persen atau sekitar 200 ribu unit rumah subsidi tidak layak huni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski pemerintah terus menggenjot realisasi program nasional sejuta rumah, rupanya pembangunan rumah-rumah tersebut tak diikuti dengan kualitas yang baik.
Terutama, rumah subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Berdasarkan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan per 10 Agustus 2017, realisasi penyaluran rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 504.079 unit.
Dari jumlah tersebut, berdasarkan temuan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR hampir 40 persen diantaranya atau sekitar 200 ribu unit rumah tidak layak huni.
"Ada temuan bahwa banyak rumah yang tidak dihuni, cukup besar memang, 30 persen sampai 40 persen. Dan ketika diwawancara penghuninya, kenapa tidak dihuni karena rumahnya tidak layak untuk dihuni," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Lana menuturkan, sejak awal tujuan pemerintah dalam melaksanakan program sejuta rumah, tak hanya sekedar menyediakan hunian yang terjangkau tetapi juga layak huni.
Kendati Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan menyatakan sudah cukup puas atas realisasi program sejuta rumah, namun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terus menekankan kepada pengembang untuk terus meningkatkan kualitas perumahan subsidi.
"Seperti jalan lingkungan, air bersih, sanitasi listrik seringkali enggak dapat perhatian," kata dia.
Lana mengaku, tidak sedikit konsumen rumah subsidi tidak mengetahui kualitas rumah subsidi yang hendak dibelinya.
Karena itu, Kementerian PUPR akan mensosialisaikan kepada masyarakat, bahwa ada standar yang harus dipenuhi pengembang dalam menyediakan rumah subsidi.
Standar tersebut mulai dari struktu konstruksi, lantai, dinding, hingga material yang digunakan untuk membangun rumah subsidi.
"Kenapa kualitas bahan bangunan begitu rendah? Mungkin terkait kualitas pekerjanya atau material konstruksinya," kata dia.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: 40 Persen Rumah Subsidi Tidak Layak Huni

Petugas Survey Rumah Subsidi Yang Seenaknya Catat Rumah Yang Belum Dihuni Tanpa Nanya Tetangga Atau RT

Tinggal di Perumahan Subsidi tepatnya di Setu Kab. Bekasi, yang baru dibangun tahun 2015-2016. Tetapi beberapa bulan ini pemerintah ingin tahu rumah subsidi yang sudah dibangun harus ditempati.
Sejak bulan Januari Tahun 2017 sudah menempati rumah. Namun sebelum ditempati, rumah subsidi ini, belum layak ditempati, karena sejak selesai dibangun belum tersedia air bersih yang dijanjikan sumur bor dan septiktank. Tapi pada kenyataannya Sumur bor belum ada, Septictank untuk WC belum dibangun. Sehingga masyarakat berpikir bagaimana langsung ditempati kalo seperti itu kenyataannya.
Pada akhirnya keluar dana lagi untuk perbaiki saluran pipa WC dan gali tanah untuk Septictank, serta membuat sumur bor sendiri. Untuk semua itu butuh dana, sehingga harus berhutang dulu. Wajar saja banyak orang komplen ke pengembang "bagaimana ini untuk ditempati?". Pengembang hanya jawab "Emang begitu Standarnya".
Aneh sebenarnya jawaban itu, dan tidak bisa dipertanggung jawabkan, Orang Pengembang juga tidak pernah ada yang stanby untuk menjelaskan semua itu, yang ditarok di Kantor Marketing hanya orang marketing tidak tahu bangunan itu standarnya seperti apa, yang mereka pikirkan terjual.
Nah Sekarang pemerintah melalui kementerian PUPR Perumahan Rakyat, survey bersama Bank BTN sebagai pihak yang mengeluarkan KPR.
Distu orang kecewa dari tim survey yang kelapangan, bagaimana tidak pihak survey hanya mencatat rumah yang tidak ada orangnya pada hari itu. Saya sendiri hampir dicatat oleh orang survey ini. Ceritanya tetangga saya sedikit curiga "kok ada orang mondar mandir disisni, mau apa dan cari apa dia mondar manadir.
Tetangga saya penasaran sama orang mondar mandir itu " Pak mau cari siapa atau mau kemana kok keliatanya bingung?"
Orang ini jawab "Saya ditugasi untuk survey rumah subsidi disini yang belum ditempati" Lanjut orang tersebut menyatat rumah yang sepi terkunci.
Tetangga saya nanya "rumah didepan ini kamu catat?" kebetulan rumah saya didepan tetangga saya itu.
Orang survey itu menyatakan Iya, "emang dia nempati rumahnya?"
Tetangga saya bilang "Dia udah menenpati sejak Januari 2017 kemaren, sekarang dia kerja  lagi di luar kota, dia pulang hari Sabtu dan Minggu atau jika hari libur dia pulang, Istrinya juga lagi pulang kampung, kadang dia berangkat kerja dari sini"
Orang Survey "Masa sih dia tempatin"
Tetangga saya bilang "makanya yang tahu ditempati atau tidak rumah disni tanya dulu sama tetangganya atau Rt, jangan asal catat karena tidak ada orangnya."
Lalu orang itu hapus catatannya, akhirnya orang tersebut ketempat lain.
Kasiannya lagi sebelahnya tetangga saya, baru dibenarin WC dan sumur bornya agar bisa ditempati oleh dia, namun sudah dicatat oleh tim survey ini seenaknya. Karena dia butuh dana pastinya untuk menempati rumah tersebut. Ini sangat merugikan masyarakat kecil yang butuh dana untuk perbaiki sarana air bersih dan tempat buang air besar agar bisa ditempati, itu Pemerintah harus pikirkan.
Nah disini peristiwa tim survey kelapangan hanya melihat kondisi rumah sepi karena orangnya kerja bukanya harus ditanya dulu sama RT setempat atau tetangganya. Apa itu dibenarkan dengan mencatat karena sepi tidak ada orangnya, kecuali rumah tersebut tidak terawat banyak ditumbuhi rumput yang tebal dan kotor, mungkin bisa saja belum ditempati dan sebaiknya ditanyakan ke RT setempat. Saya sendiri sudah tahu bakalan ada yang akan survey, karena pihak Bank BTN sudah kirim pemberitahuan melalui sms. Namun saya tidak bisa pulang karena ada pekerjaan dari tempat saya bekerja. Saya kadang pulang kalau kerjanya dekat dan hari libur. Saya bekerja di perusahaan Kontraktor sebagai Pion Survey bangunan atau Supervisor bangunan proyek dilapangan, makanya saya banyak tahu standar bangunan layak dihuni itu seperti apa.
Tolong sekali lagi baik pihak pemerintah dan Bank BTN perhatikan dulu rumah subsidi itu sendiri, apakah bangunannya layak ditempati atau tidak yang setelah dibangun oleh pengembang. Rumah saya sendiri dindingnya sudah keropos, campuran plesteran seperti tanah bukannya pasir, sehingga rontok terkelupas berbahaya bagi anak-anak karena berdebu. Banyak warga perumahan ini membongkar semua plesteran sebeleum ditempati. Saya sendiri belum selesai untuk diperbaiki, karena belum ada dana. Hanya baru selesai dapur dan perbaiki WC & Septictanknya serta sumur bor, untuk bangunannya yang udah mulai rusak belum saya benarin.
Saran kepada Pemerintah dan Pihak Bank agar bangunan yang dibangun oleh pengembang ini diawasi, jangan sampai seperti perumahan di Setu Kab. Bekasi. Banyak pihak debitur banyak kecewa dengan bangunannya. Apalagi sekarang pemerintah menyuruh debitur agar segera menempati sementara bangunan rumah subsidi itu sendiri tidak ada air bersih dan septictanknya, kan lucu rumah begitu.
Semoga ini jadi pengalaman kita semua, untuk pak Presiden Republik Indonesia yang kami cintai, tolong perhatikan rakyatmu yang berpenghasilan rendah ini masalah rumah subsidi. 

@2016

Blog ini saya buat untuk tempat saya menulis meski penghasilan sedikit. Karena untuk berkarya bersama memajukan bangsa. 

18 September 2017

Rumus Mentukan Kebutuhan Besi Pada Beton

Contoh Hitungan Kebutuhan Besi Pada Beton


Dimensi beton 15/20 cm dengan rincian penulangan :
  • tulangan 4 diameter 12 ( tulangan utama ) 
  • tulangan diameter 6 jarak 20 cm ( tulangan beugel )
Secara prinsip kita harus bisa menterjemahkan volume 1 m3 beton dengan ukuran 15/20 cm.
  • 1 m3 beton = 1/(0.15x0.2) m ( panjang beton 1 m3, dimensi 15/20 ) = 33 ,33 m dibulatkan 34m
  • Asumsi yang digunakan panjang 1 lonjor besi = 12 m
Panjang besi tulangan yang dibutuhkan :
Besi tulangan Utama
panjang Besi diameter 12 = 4 bh x ( 34 m - 0,02 m ( selimut beton )) = 4 x 33,98 = 135,92 m
panjang besi dalam lonjor = 135,92/12 = 11,33 ljr
berat besi 12 per-lonjor = 0,074x12x12 = 10,66 kg/ljr( bisa dengan menggunakan tabel besi tulangan )
(reff. perhitungan praktis berat besi per-lonjor = analisa harga satuan dan rencana anggaran biaya )
jumlah berat besi 12 dalam 1 m3 ukuran 15/20 = 10,66 kg/ljr x 11,33 ljr = 120,74 kg

Besi tulangan beugel
jumlah beugel dengan jarak 20 cm sepanjang 34 m beton bertulang = 34 m / 0.2 m = 170 bh beugel
Perhitungan panjang beugel pada beton dimensi 15/20.
selimut beton = 1,5 cm ( satu sisi ) = 3 cm ( dua sisi )
panjang 1 beugel [ (15-1,5x2)x2 sisi + (20-1,5x2)x2 sisi ] = 12x2 + 17x2 = 24 + 34 = 58 cm
panjang pembengkokan tulangan 5 cm x 2 = 10 cm
Panjang total 1 beugel = 58 + 10 = 68 cm = 0,68 m
berat besi 6 per-lonjor = 0,074x6x6 = 2,66 kg/ljr ( bisa dengan menggunakan tabel besi tulangan )
jumlah panjang total = 0,68 m x 170 bh =  115,6 m/12  = 9,63 ljr 
jumlah berat beugel total = 9,63 ljr x 2,66 kg/ljr = 25,63 kg


Jumlah berat besi total dalam 1 m3 beton ukuran 15/20 = 120,74 + 25,63 = 146,37 kg/m3.

Rumus Hitung Berat Besi

Contoh Untuk Menghitung Berat Besi Adalah Dengan Rumus :

Vb x Bjb  = ….. Kg
dimana : Vb  =  Volume besi (m3)
              Bjb =  Berat jenis besi = 7850 (kg/m3)
Contoh :
1.  Pelat besi dengan ukuran (1m x 1m) dengan tebal pelat 1 mm, hitung beratnya ?
berat besi =  (1  x 1  x 0.001) m3   x   7850 kg/m3   =  7.85 kg
(Cat : 1 mm = 0.001 m)   
2.  Base plate dengan ukuran (25 cm x 30cm) dengan tebal plat 12 mm, hitung beratnya ?
berat base plate = (0.25 x 0.30 x 0.012) m3   x   7850 kg/m3 = 7.065 kg
Sampai disini cukup mudah dipahami kan?…..nah sekarang bagaimana perumusannya untuk menghitung berat dari besi tulangan untuk beton?.
Jawabannya :
Caranya sama tidak ada yang beda, intinya adalah volume dikalikan dengan berat jenis besi.
Contoh :
1.  Hitung berat besi tulangan diameter 16 dengan panjang 12 meter ?
luas penampang Ø16 = 1/4 (π) d2 = 1/4(3.14)(0.016)2 = 0.00020096 m2
volume Ø16  =  luas penampang x panjang batang = 0.00020096 m2 x  12 m  =  0.002411 m3   
berat besi Ø16 =  Volume x 7850 kg/m3  =  0.002411 m3   x 7850 kg/m3   = 18.93 kg
cukup mudah kan ?, dari cara yang saya uraikan diatas, ada lagi cara yang lebih cepat untuk menghitung berat dari besi tulangan tersebut, yaitu dengan menggunakan perumusan :
Berat besi tulangan  =  0.006165  x  d2  x   L    …(Kg)
dimana : d  =  diameter tulangan            (mm)
              L  =  panjang batang tulangan  (m)
Contoh :
2. Hitung berat besi dari contoh soal no 1, dengan perumusan diatas ?
berat besi Ø16 = 0.006165  x  162  x  12  = 18.93 kg
sama kan hasilnya,..silahkan anda menghitung sendiri dengan mencoba-coba ukuran besi tulangan yang lain, dan saya pastikan bahwasanya dua cara diatas akan menghasilkan hasil yang sama,…buktikan sendiri brow, insya Allah pasti sama.
Nah… sekarang yang menjadi pertanyaan adalah “darimana asal angka 0.006165 dari perumusan diatas?”.
berikut adalah penjabarannya :
Seperti yang sudah saya uraikan diatas, rumus mencari berat besi adalah : Vb  x  Bjb
dimana Vb = Volume besi dan Bjb = Berat jenis besi = 7850 kg/m3 
Jadi berat besi tulangan (penampang bulat) :
= Vb  x  7850 kg/m3  
= ( 1/4 x π x d2  x  L )  x  7850 kg/m3 
= 1/4  x  3.1415  x  d2   x   L  x  7850  kg/m3 
karena d = diameter tulangan disebutkan dalam satuan milimeter (mm), maka kita konversi dulu ke meter (m), 
d2  = (d x d)…………………….……mm2 
dikonversi ke meter ( 1mm = 0.001 m )   
     = ( 0.001d x 0.001d )
     = ( 1x 10-6 ) d2 …………………m2
Sehingga,
= 1/4  x  3.1415  x  ( 1x 10-6 ) d2  x   L x  7850 
= 0.006165 d2  x   L
Jadi perumusan untuk menghitung berat besi adalah = 0.006165 d2  x   L


Nb :
Sekedar sebagai perbandingan, berikut saya lampirkan tabel berat besi, silahkan anda mencoba-coba sendiri dengan membuktikan perumusan diatas untuk menghitung berat dari besi tulangan dan bandingkan hasilnya dengan tabel berat besi berikut ini :
 tabel besi
warna kuning = menyatakan panjang batang tulangan
warna hijau = menyatakan diameter tulangan
Contoh penggunaan tabel :
1. berat besi dari tulangan dengan diameter 12 dengan panjang 11 meter  = 9.77 kg
Cek menggunakan rumus berat besi :
berat besi Ø12 = 0.006165  x  122  x  11  = 9.77 kg …..( sama)

Semoga Bermanfaat!!!!!

14 July 2017

CONTOH HITUNG PEMBEBANAN PADA ATAP





LOADING (ROOFING FOR BLOWER ROOM DELTAMAS ZONE C)


























1 Permanent load









1.a Rafter










Roofing (Semen Asbes) = 11 kg/m²







Gording = 5 kg/m²







Live/Rain = 20 kg/m²







Total = 36 kg/m²







α = 30 º cos = 30º = 0,866





L
3 m sin = 30º = 0,5





q (Wt)
108 kg/m


















2 Quake load










V = C . I . Wt










C = coefficient quake = 0,05








I = factor = 1,5








Wt = Weight total = 108 kg







V = 0.05 x 1.5 x Wt = 81 kg






2.a Dead Load










Sheet roofing = 11x3x50/cos 30º = 1905,311778291 Live Load = 90% x LL x Lengt x 50 = 2700 kg

Gording = 5x3x50/cos 30º = 866,0508083141
(90% is coefficient live load)




Kleding = 2x10x3x5 = 660






Kuda-kuda utama = 15x3x50 = 2250 Wt = BM + BU = 10732,6567491917 kg

Beam long = 5x30x3 = 540






Column = 2x9x76 = 1368 V = 0.075 x Wt = 804,9492561894 kg

Conection Gording = 2x0.89x50/cos 5º = 102,7713625866






Beam wall = 2x30x3 = 216






Wall bonds Φ 19 mm = 4x2.23x7.81 = 69,6652






Wind bonds = 4x1.58x8.68 = 54,8576






Total

= 8032,6567491917

















3 Wind Load










Wind = 25 kg/m²
Coefficient negatif wind pressure





α < 65º → coefficient positif wind pressure



- roofing/wall = 0,4















- roofing = 0.02 x α - 0.4 = 0,2






- wall = (+) 9




















Roof of Left:










W1 = (-0.3 x wind x leingt) = -22,5 kg/m




W1 cos α

= -19,485 kg/m




W1 sin α

= -11,25 kg/m
















Roof/Wall of Right:










W2 = Cn x Wind x Leingt = 30 kg/m




W2 cos α

= 25,98 kg/m




W2 sin α

= 15 kg/m
















Wall of right










W3 = 0.91 x Wind x Leingt = 68,25 kg/m

















Note:









Kekuatan Screw/Baut M8 =1KN =100kg






Safety (Screw/Baut) ~>100Kg > W2OK!






Screw/Baut =4Pcs/180cm




















Cara Pasang Atap:
1. Bidang tindih ( tumpukan ) minimal 10 – 15 cm.
2. Tumpukan samping antar gelombang adalah 10cm atau 2 gelombang.
3. Jarak gordeng adalah maksimal 100 cm.
4. Paku/screw roofing minimal 12pcs untuk ukuran atap 180cm2.
5. Pastikan saat handak di paku, atap di tusuk terlebih dahulu.
6. jika menggunakan screw roofing, pastikan saat pengeboran tidak miring.
7. Silent sisi kepala roofing untuk pengeboran yang terlanjur miring (agar tidak bocor)
8. Untuk pemasangan di kayu dan mengunakan paku payung, jangan lupa menggunakan karet.