Translate

Percayakan Kepada Kami Pelaksanaan Rencana Bangunan Anda

Percayakan Kepada Kami Pelaksanaan Rencana Bangunan Anda

22 November 2019

Update Tentang Ilmu Bangunan (ILMU TEKNIK SIPIL KONSTRUKSI)

Bagi anda yang bergelut dibidang Teknik Sipil terutama STRUCTURE AND CIVIL WORKS, anda bisa cek dan Belajar di link ini https://sipilpedia.com, disana lumayan lengkap. Siapapun bisa jadi Insinyur Teknik Sipil. Semoga bermanfaat.

13 December 2018

Cara Membuat Dinding Plesteran dan Acian Kuat dan Tanpa Retak


Cara Membuat Dinding  Plesteran dan Acian Kuat dan Tanpa Retak

Hal pembuatan dinding bangunan tidak bisa dianggap sepele, baik itu untuk rumah sendiri ataupun bangunan gedung atau perkantoran. Bukti retaknya dinding tanpa dilakukan seperti aturan dibawah ini pada rumah saya sendiri, dimana ada beberapa yang tidak saya lakukan cara-cara ini membuat beberapa bagian dinding rumah retak semut hingga terlihat besar. 
Hal yang penting untuk acian dan plasteran yang semua orang inginkan adalah yang awet dan tahan lama. Jadi, dengan ini akan memberikan beberapa teknik yang hebat dari insinyur-insinyur dan ahli konstruksi kepada Anda dengan menghadirkan “10 Hal Yang Harus Dilakukan & 6 Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan”. Berikut ada cara untuk membuat dinding tidak retak yang dibuat oleh SCG (https://id.scgbuildingmaterials.com):

1.    Merendam Batu Bata Di Dalam Air, 1 Jam Sebelum Penggunaan
Sering kita lihat bahwa pekerja konstruksi biasanya merendam batu bata di dalam tangki air, atau menggunakan selang air untuk membasahi batu bata. Ngomong-ngomong, sebelum memulai pekerjaan, diharuskan untuk membasahi permukaan hingga menjadi lembab terlebih dahulu.



2.    Perlu Membuat Garis Pedoman Pemasangan

Garis pedoman dalam pemasangan adalah untuk membuat pengikat diantara lapisan batu bata, dengan tujuan untuk menguatkan tembok. Ada banyak cara untuk membuat pedoman pemasangannya, tapi pada umumnya yang digunakan adalah bentuk “setengah batu bata”. Apapun bentuk pemasangannya, biasanya alasan utamanya tetap sama, yaitu untuk membuat tembok menjadi kuat.



3.    Buatlah Ketebalan Pemasangan Kurang Dari 1.5 cm

Dalam penggunaan batu bata atau bata blok, ketebalan lapisan pemasangan semen tidak boleh melebihi 1.5 cm dikarenakan akan menggunakan terlalu banyak semen, bahkan semen akan jatuh lebih banyak daripada yang dibutuhkan saat mengering (proses jatuh yang normal dan tidak berbahaya), dan juga cenderung membuat dinding menjadi tidak lurus. Terkecuali pada saat kita menggunakan mortar tertentu untuk beton ringan yang memiliki penguat daya rekat, formasinya biasanya mencapai 2-3 mm.



4.    Membuat Kolom Dan Palang Balok

Setiap kolom dan palang balok harus memiliki lebar 2.5 meter dan tinggi 1.5 meter karena ini berfungsi untuk meratakan berat dinding bata dan membantu menghindari dindingnya untuk terjatuh. Lebar kolom dan lebar palang balok tidak boleh kurang dari 15 cm dan ketebalannya harus sama dengan ketebalan batu bata. Strukturnya harus diperkuat sebelum mengecor untuk memperkuat dinding juga.



5.    Membuat Kolom Di Pintu Dan Jendela

Semua lubang bor harus memiliki kolom dan palang balok yang dikelilingi oleh bingkai, untuk membantu membingkai pintu atau jendela, yang akan selalu bergerak masuk dan keluar. Hal ini juga akan membantu untuk meratakan kekuatan yang dibebankan ke dinding bata. Jangan lupa untuk menempelkan kawat baja pada kusen untuk membantu penyebaran beban ke lantai dengan plesteran.


6.    Membuat Kolom Di Sudut Dinding
Seperti tiang yang disisipkan di antara dinding, kolom akan berfungsi sebagai bingkai untuk pemasangan dinding. Kita tidak boleh memiliki sudut dinding tanpa pilar bata, jika tidak batu bata akan berbaris tidak teratur dan tidak bisa untuk menahan beban. Hal ini akan berpengaruh terhadap kekuatan dinding dalam jangka panjang.



7.    Memasang Rangka Baja

Dinding bata yang kuat harus memiliki sesuatu untuk menahan lantai dengan pilar batu bata, itulah alasan mengapa kita harus menyambungkan kawat berdiameter 6mm ke dalam pilar beton. Buatlah panjang minimal 40 cm untuk menjaga dinding bata kuat agar tidak jatuh ke bawah.



8.    Basahi Batu Bata Sebelum Memulai Plesteran

Setelah pembentukan selesai, diamkan beberapa saat sebelum memulai plesteran. Kemudian, satu hari sebelum plesteran, kita harus mebasahi dinding, kemudian sekali lagi di pagi hari pada tanggal plesteran. Hal ini untuk mencegah air menyerap yang dapat menyebabkan dinding retak nantinya.



9.    Gunakan Mixer Untuk Mencampur Mortar Untuk Plesteran

Walaupun cara tradisional juga bisa digunakan untuk mencampur mortar, namun kita bisa mendapatkan hasil mortar yang lebih baik saat menggunakan mixer dimana hal ini lebih efisien untuk dilakukan daripada menggunakan cara tradisional.

10.    Tetap Basahi Dinding Untuk Menjaga Plesteran Tetap Baik
Karena air adalah kunci untuk mengembangkan kekuatan semen, maka, untuk memberi air yang cukup pada semen, pengairan harus dilakukan setelah melakukan plesteran, setidaknya satu hari sekali hingga 3-7 hari. Airnya bisa saja mengotori area lainnya, tapi proses ini tidak boleh tidak dilakukan. Langkah pengairan ini akan membantu menghindari retak yang berpengaruh pada kekuatan dinding.



Ada 6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan:

1.    Jangan Memaksa Proses Pemasangan Untuk Selesai Dalam Satu Hari
Pemasangan batu bata adalah pekerjaan yang mempengaruhi kekuatan dinding. Meskipun hal itu bisa dilakukan dalam satu hari, tapi mortar yang kita gunakan untuk pemasangan butuh waktu untuk mengatur dan mengembangkan kekuatan. Bahkan air dari mortar akan menguap, meskipun hanya beberapa milimeter, tetapi dapat mengakibatkan retak juga. Jadi, kita harus merencanakan untuk membangun dinding dan memberikan waktu untuk kolom cor dan palang balok pada ketinggian tertentu. Bisa juga diberi jarak menyentuh balok, agar semen dapat mengisi ruang sebelum lapisan terakhir pada proses pemasangan bata.
Ketika kita lanjutkan pemasangan ke beberapa titik, diharuskan untuk menempatkan balok dan tiang untuk membantu menopang berat batu bata. Sebelum melanjutkan ke atas, kita harus membuat beberapa ruang untuk semen mengisi dalam 3-4 hari.



2.Jangan Melakukan Pemasangan Batu Bata Terlalu Dekat Dengan Beton Dilapisan Berikutnya

Pemasangan batu bata yang menyentuh beton. Tekanan di atas dinding dapat menyebabkan retakan di dinding.



3.Jangan Memasang Batu Bata Di Atas Lantai Beton Atau Lantai Tanpa Adanya Palang Balok

Alasannya adalah lantai beton bisa saja tidak cukup kuat untuk menopang berat dinding yang dapat menyebabkan lekukan pada lantai.
Terlebih lagi, masalah serius yang disebabkan yaitu dinding yang terlalu berat bisa saja merusak lantai. Insinyur harus merancang dinding bata diatas struktur palang dengan diperkuat baja dan campuran beton untuk menambah berat dengan benar.



4.Jangan Melakukan Plesteran Terlalu Cepat

Plester merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi, sehingga hal ini memerlukan konsentrasi yang tinggi dan tidak bisa dilakukan dengan buru buru agar cepat  selesai. Langkah ini seperti menyesuaikan tekstur dan menyiapkan langkah berikutnya. Hal ini dikarenakan tidak ada seorang pun yang menginginkan dindingnya kasar.



5.Jangan Memplester Terlalu Tebal

Meskipun lapisan plaster adalah lapisan yang melapisi dinding agar indah dipandang, namun lapisan ini tidak boleh terlalu tebal. Hal ini akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kering, membuat pekerjaan tertunda dan menimbulkan masalah berat.
Jika memang dibutuhkan, seperti menyesuaikan area yang tidak rata, akan lebih baik mengisi semen hanya di area tersebut, dan biarkan semennya mengeras sebelum melanjutkan memlester semua area.



6.Jangan Memilih Bahan Hanya Berdasarkan Harga

Gunakanlah bahan bangunan untuk bagian dari rumah atau bangunan yang membutuhkan masa pakai yang tahan lama. Namun perihal harga dapat membuat orang memilih bahan yang murah dan berfokus hanya pada dekorasi saja. Terkadang, bahan yang murah memiliki kualitas yang jelek pula, dan hal ini tentu saja berpotensi tinggi untuk menimbulkan masalah pada konstruksi bangunan dan menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi di masa depan. Jadi, bahan bangunan seperti semen sangatlah penting, kinerja yang handal dan standar kualitas haruslah diperhatikan


21 December 2017

CONTOH ANALISIS PELAT LANDASAN (BASE PLATE) KOLOM BAJA


Contoh 1


Diketahui data-data sebagai berikut :

P (↓) = 10147.74 kg

Q (→) = 6.88 kg

Mutu Beton : K-250

H1 = 35 cm (Panjang Base Plate)

H2 = 20 cm (Panjang Profil Baja)

Base Plate : 350 x 350 x 14 (t)

Pedestal : 400 x 400

Cek Base Plate

A1 = 35 x 35 = 1225 cm2

A2 = 40 x 40 = 1600 cm2

Mmax = 0.5 q n2 = 373.81 kg cm


Data penampang : WF 400x400x45x70

d = 498 mm ; tf = 70 mm ; tw = 45 mm ; bf = 432 mm ; r = 22 mm

Beban terpusat (atau reaksi) terfaktor, Ru = 1000 kN

Data material : fy = 360 MPa ; f’c = 30 MPa ; E = 2E5 MPa

Dimensi base plate (plat landasan)

  • Dalam arah memanjang balok N’ = 750 mm
  • Dalam arah melintang balok, B = 500 mm > bf
  • Tebal, t = 22 mm

Luas permukaan beton (pedestal) A2 = 5000 cm2 > A1 = B x N’ = 3750 cm2


Kuat Leleh Pelat Badan

Rn1 = (2.5 k + N’) fy tw

Cat : angka 2.5 harus diganti dengan 5.0 untuk beban terpusat yang bukan diujung

Perhitungan nilai k (tebal pelat sayap ditamabah jari-jari peralihan), sebagai berikut :

k = tf + r = 92 mm

maka :

Rn1 = 15876 kN

= 1.0 untuk leleh pelat badan

Maka : Rn1 = 15876 kN

 

Kuat Tekuk Dukung Pelat Badan (Lipat Badan)

Lipat badan adalah tekuk pada badan yang disebabkan oleh gaya tekan yang disalurkan melalui flens. Kuat nominal untuk lipat badan tergantung pada rasio N’/d, dimana :

N’/d = 1.506

Untuk beban terpusat di ujung (misalnya reaksi) atau sampai sejauh setengah dari tinggi balok dari ujung :


Cat : angka 0.39 harus diganti dengan 0.79 jika bebannya bukan di ujung dan rumus yang dipakai adalah rumus yang pertama saja, yang berlaku untuk N’/d berapapun.

Sehingga besarnya kuat tekuk dukung pelat badan terhadap tekuk di sekitar pelat sayap yang dibebani adalah :

Rn2 = 34305.46 kN

Faktor tahanan untuk lipat badan = 0.75, maka :

Rn2 = 25729.098 kN


Kuat Tumpu beton

Luas tumpu, A1 = 3750 cm2

Syarat :

c = 0.6

c Pp = 6625.0943 kN


Beban Rencana

Min ( Rn1 ; Rn2 ; c Pp) = 6625.0943 kN > Ru = 1000 kN ……… ok

Kuat lentur plat landasan

Panjang kantilever,

Maka tebal base plate yang diperlukan adalah :

Data penampang

Profil WF 400x400x45x70

d = 498 mm ; bf = 432 mm

Gaya normal kolom terfaktor, Pu (↓) = 106 N

Data material : fy = 360 MPa ; f’c = 30 MPa

Dimensi Base Plate :

Dimensi sejajar flens, B = 500 mm > bf = 432 mm (ok)

Dimensi sejajar badan, N’ = 500 mm > d = 498 mm (ok)

Tebal, t = 20 mm

Maka luas plat landasan, A1 = B x N’ = 250000 mm2

Luas permukaan beton (pedestal), A2 = 5 x 105 mm2 > A1 = 25 x 104 mm2


Kuat tumpu beton

Syarat :


c = 0.6, maka :

c Pp = 5.4094 x 106 N > Pu = 1x106 N


Cek tebal plat landasan :

l = max (m ; n ; n’) = 77.2 mm

25 October 2017

Hampir 40 persen atau sekitar 200 ribu unit rumah subsidi tidak layak huni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski pemerintah terus menggenjot realisasi program nasional sejuta rumah, rupanya pembangunan rumah-rumah tersebut tak diikuti dengan kualitas yang baik.
Terutama, rumah subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Berdasarkan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan per 10 Agustus 2017, realisasi penyaluran rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 504.079 unit.
Dari jumlah tersebut, berdasarkan temuan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR hampir 40 persen diantaranya atau sekitar 200 ribu unit rumah tidak layak huni.
"Ada temuan bahwa banyak rumah yang tidak dihuni, cukup besar memang, 30 persen sampai 40 persen. Dan ketika diwawancara penghuninya, kenapa tidak dihuni karena rumahnya tidak layak untuk dihuni," kata Dirjen Pembiayaan Perumahan Lana Winayanti di Jakarta, Senin (21/8/2017).
Lana menuturkan, sejak awal tujuan pemerintah dalam melaksanakan program sejuta rumah, tak hanya sekedar menyediakan hunian yang terjangkau tetapi juga layak huni.
Kendati Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan menyatakan sudah cukup puas atas realisasi program sejuta rumah, namun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terus menekankan kepada pengembang untuk terus meningkatkan kualitas perumahan subsidi.
"Seperti jalan lingkungan, air bersih, sanitasi listrik seringkali enggak dapat perhatian," kata dia.
Lana mengaku, tidak sedikit konsumen rumah subsidi tidak mengetahui kualitas rumah subsidi yang hendak dibelinya.
Karena itu, Kementerian PUPR akan mensosialisaikan kepada masyarakat, bahwa ada standar yang harus dipenuhi pengembang dalam menyediakan rumah subsidi.
Standar tersebut mulai dari struktu konstruksi, lantai, dinding, hingga material yang digunakan untuk membangun rumah subsidi.
"Kenapa kualitas bahan bangunan begitu rendah? Mungkin terkait kualitas pekerjanya atau material konstruksinya," kata dia.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: 40 Persen Rumah Subsidi Tidak Layak Huni

Petugas Survey Rumah Subsidi Yang Seenaknya Catat Rumah Yang Belum Dihuni Tanpa Nanya Tetangga Atau RT

Tinggal di Perumahan Subsidi tepatnya di Setu Kab. Bekasi, yang baru dibangun tahun 2015-2016. Tetapi beberapa bulan ini pemerintah ingin tahu rumah subsidi yang sudah dibangun harus ditempati.
Sejak bulan Januari Tahun 2017 sudah menempati rumah. Namun sebelum ditempati, rumah subsidi ini, belum layak ditempati, karena sejak selesai dibangun belum tersedia air bersih yang dijanjikan sumur bor dan septiktank. Tapi pada kenyataannya Sumur bor belum ada, Septictank untuk WC belum dibangun. Sehingga masyarakat berpikir bagaimana langsung ditempati kalo seperti itu kenyataannya.
Pada akhirnya keluar dana lagi untuk perbaiki saluran pipa WC dan gali tanah untuk Septictank, serta membuat sumur bor sendiri. Untuk semua itu butuh dana, sehingga harus berhutang dulu. Wajar saja banyak orang komplen ke pengembang "bagaimana ini untuk ditempati?". Pengembang hanya jawab "Emang begitu Standarnya".
Aneh sebenarnya jawaban itu, dan tidak bisa dipertanggung jawabkan, Orang Pengembang juga tidak pernah ada yang stanby untuk menjelaskan semua itu, yang ditarok di Kantor Marketing hanya orang marketing tidak tahu bangunan itu standarnya seperti apa, yang mereka pikirkan terjual.
Nah Sekarang pemerintah melalui kementerian PUPR Perumahan Rakyat, survey bersama Bank BTN sebagai pihak yang mengeluarkan KPR.
Distu orang kecewa dari tim survey yang kelapangan, bagaimana tidak pihak survey hanya mencatat rumah yang tidak ada orangnya pada hari itu. Saya sendiri hampir dicatat oleh orang survey ini. Ceritanya tetangga saya sedikit curiga "kok ada orang mondar mandir disisni, mau apa dan cari apa dia mondar manadir.
Tetangga saya penasaran sama orang mondar mandir itu " Pak mau cari siapa atau mau kemana kok keliatanya bingung?"
Orang ini jawab "Saya ditugasi untuk survey rumah subsidi disini yang belum ditempati" Lanjut orang tersebut menyatat rumah yang sepi terkunci.
Tetangga saya nanya "rumah didepan ini kamu catat?" kebetulan rumah saya didepan tetangga saya itu.
Orang survey itu menyatakan Iya, "emang dia nempati rumahnya?"
Tetangga saya bilang "Dia udah menenpati sejak Januari 2017 kemaren, sekarang dia kerja  lagi di luar kota, dia pulang hari Sabtu dan Minggu atau jika hari libur dia pulang, Istrinya juga lagi pulang kampung, kadang dia berangkat kerja dari sini"
Orang Survey "Masa sih dia tempatin"
Tetangga saya bilang "makanya yang tahu ditempati atau tidak rumah disni tanya dulu sama tetangganya atau Rt, jangan asal catat karena tidak ada orangnya."
Lalu orang itu hapus catatannya, akhirnya orang tersebut ketempat lain.
Kasiannya lagi sebelahnya tetangga saya, baru dibenarin WC dan sumur bornya agar bisa ditempati oleh dia, namun sudah dicatat oleh tim survey ini seenaknya. Karena dia butuh dana pastinya untuk menempati rumah tersebut. Ini sangat merugikan masyarakat kecil yang butuh dana untuk perbaiki sarana air bersih dan tempat buang air besar agar bisa ditempati, itu Pemerintah harus pikirkan.
Nah disini peristiwa tim survey kelapangan hanya melihat kondisi rumah sepi karena orangnya kerja bukanya harus ditanya dulu sama RT setempat atau tetangganya. Apa itu dibenarkan dengan mencatat karena sepi tidak ada orangnya, kecuali rumah tersebut tidak terawat banyak ditumbuhi rumput yang tebal dan kotor, mungkin bisa saja belum ditempati dan sebaiknya ditanyakan ke RT setempat. Saya sendiri sudah tahu bakalan ada yang akan survey, karena pihak Bank BTN sudah kirim pemberitahuan melalui sms. Namun saya tidak bisa pulang karena ada pekerjaan dari tempat saya bekerja. Saya kadang pulang kalau kerjanya dekat dan hari libur. Saya bekerja di perusahaan Kontraktor sebagai Pion Survey bangunan atau Supervisor bangunan proyek dilapangan, makanya saya banyak tahu standar bangunan layak dihuni itu seperti apa.
Tolong sekali lagi baik pihak pemerintah dan Bank BTN perhatikan dulu rumah subsidi itu sendiri, apakah bangunannya layak ditempati atau tidak yang setelah dibangun oleh pengembang. Rumah saya sendiri dindingnya sudah keropos, campuran plesteran seperti tanah bukannya pasir, sehingga rontok terkelupas berbahaya bagi anak-anak karena berdebu. Banyak warga perumahan ini membongkar semua plesteran sebeleum ditempati. Saya sendiri belum selesai untuk diperbaiki, karena belum ada dana. Hanya baru selesai dapur dan perbaiki WC & Septictanknya serta sumur bor, untuk bangunannya yang udah mulai rusak belum saya benarin.
Saran kepada Pemerintah dan Pihak Bank agar bangunan yang dibangun oleh pengembang ini diawasi, jangan sampai seperti perumahan di Setu Kab. Bekasi. Banyak pihak debitur banyak kecewa dengan bangunannya. Apalagi sekarang pemerintah menyuruh debitur agar segera menempati sementara bangunan rumah subsidi itu sendiri tidak ada air bersih dan septictanknya, kan lucu rumah begitu.
Semoga ini jadi pengalaman kita semua, untuk pak Presiden Republik Indonesia yang kami cintai, tolong perhatikan rakyatmu yang berpenghasilan rendah ini masalah rumah subsidi. 

@2016

Blog ini saya buat untuk tempat saya menulis meski penghasilan sedikit. Karena untuk berkarya bersama memajukan bangsa. 

18 September 2017

Rumus Mentukan Kebutuhan Besi Pada Beton

Contoh Hitungan Kebutuhan Besi Pada Beton


Dimensi beton 15/20 cm dengan rincian penulangan :
  • tulangan 4 diameter 12 ( tulangan utama ) 
  • tulangan diameter 6 jarak 20 cm ( tulangan beugel )
Secara prinsip kita harus bisa menterjemahkan volume 1 m3 beton dengan ukuran 15/20 cm.
  • 1 m3 beton = 1/(0.15x0.2) m ( panjang beton 1 m3, dimensi 15/20 ) = 33 ,33 m dibulatkan 34m
  • Asumsi yang digunakan panjang 1 lonjor besi = 12 m
Panjang besi tulangan yang dibutuhkan :
Besi tulangan Utama
panjang Besi diameter 12 = 4 bh x ( 34 m - 0,02 m ( selimut beton )) = 4 x 33,98 = 135,92 m
panjang besi dalam lonjor = 135,92/12 = 11,33 ljr
berat besi 12 per-lonjor = 0,074x12x12 = 10,66 kg/ljr( bisa dengan menggunakan tabel besi tulangan )
(reff. perhitungan praktis berat besi per-lonjor = analisa harga satuan dan rencana anggaran biaya )
jumlah berat besi 12 dalam 1 m3 ukuran 15/20 = 10,66 kg/ljr x 11,33 ljr = 120,74 kg

Besi tulangan beugel
jumlah beugel dengan jarak 20 cm sepanjang 34 m beton bertulang = 34 m / 0.2 m = 170 bh beugel
Perhitungan panjang beugel pada beton dimensi 15/20.
selimut beton = 1,5 cm ( satu sisi ) = 3 cm ( dua sisi )
panjang 1 beugel [ (15-1,5x2)x2 sisi + (20-1,5x2)x2 sisi ] = 12x2 + 17x2 = 24 + 34 = 58 cm
panjang pembengkokan tulangan 5 cm x 2 = 10 cm
Panjang total 1 beugel = 58 + 10 = 68 cm = 0,68 m
berat besi 6 per-lonjor = 0,074x6x6 = 2,66 kg/ljr ( bisa dengan menggunakan tabel besi tulangan )
jumlah panjang total = 0,68 m x 170 bh =  115,6 m/12  = 9,63 ljr 
jumlah berat beugel total = 9,63 ljr x 2,66 kg/ljr = 25,63 kg


Jumlah berat besi total dalam 1 m3 beton ukuran 15/20 = 120,74 + 25,63 = 146,37 kg/m3.